“Pasang Tagang” Metode Cari Duit dari Seleksi CPNS

ARGA MAKMUR RU.ID - Banyaknya penipuan dalam seleksi penerimaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) ternyata salah satunya akibat ulah para \"penjudi\" yang bertaruh nasib. Istilah \"Pasang Tagang\" menjadi sebutan yang tepat untuk aksi-aksi penipuan ini. Bagaimana tidak, pelaku sengaja menjerat peserta seleksi, baik itu PNS, PPPK atau Honor untuk menyetorkan sejumlah uang kepada pelaku. Sementara, pelaku sendiri tidak memiliki kemampuan untuk meluluskan peserta. Apalagi, proses seleksi CPNS dan CPPPK yang ketat dan melalui sistem komputerisasi menjadi mustahil, peran seseorang untuk mempengaruhi hasil tes tersebut. Hanya saja, pertaruhan peruntungan peserta menjadi celah bagi penipu untuk melakukan tindakan ini. Jika peserta lulus, maka pelaku akan dengan leluasa menguasai harta benda atau uang yang telah diserahkan. Sementara, jika peserta tak lolos, maka pelaku terpaksa harus mengembalikan uang ini. Penelusuran RU.ID, sebut saja Donjuan, salah satu korban aksi ini menuturkan, sebenarnya trend \"Pasang Tagang\" sudah terjadi sejak dulu. Sebab, Ia mengaku mengalami kejadian ini sudah sangat lama. \"Ya seperti mancing, pasang tagang atau pasang tajur di kolam. Kalau beruntung, ikan dapat, yang punya kolam memperbolehkan diambil ya pasti jadi miliknya. Ibaratnya berjudi gitu,\" ungkapnya.

Baca juga: Calo Seleksi P3K di BU Minta Rp 70 Juta

Lanjut Donjuan, setelah ditelusuri ternyata pelaku tidak memiliki koneki ke para pihak yang memiliki kewenangan meluluskan dan tidak melakukan upaya untuk meluluskan. \"Saya cari tahu, ternyata loby saja tidak. Jadi, dia hanya bertaruh nasib saya sendiri. Kalau saya lulus, dia dapayt duit, kalau tidak lulus dikembalikan. Sama saja saya jadi bahan taruhan,\" bebernya. Beruntung, lanjut Donjuan, pelaku tersebut menepati janjinya, ketika ia tidak lulus, orang tersebut mengembalikan uang yang telah disetorkannya tersebut. \"Saya menduga, penipuan-penipuan CPNS yang banyak terjadi juga memiliki motif seperti ini. Pelaku cuma bertaruh,\" lanjutnya. Donjuan juga berpesan pada setiap orang yang ingin ikut seleksi, untuk tidak mudah percaya, apalagi seleksi saat ini sudah sangat ketat dan celah untuk bermain curang sudah sangat minim. \"Hati-hati, jangan mudah percaya. Pelaku seperti mungkin masih ada,\" pungkasnya. (**)

Sumber: